Monday, February 10, 2020

#4

I’m taking myself back to last November…
Saat semuanya hanya dalam angan-angan, banyak pertanyaan berseliweran di otakku
Dan yang masih kuingat :
“Apakah ada seseorang yang mencintaiku sebegitunya, tidak pernah terlupa, terukir namaku dihatinya, dipikirannya. Selalu berharap bisa bertemu, bicara dan berjuta asa yang dia ingin wujudkan bersamaku”

Saat itu aku tertawa, karena menganggap semua itu hanya bualan mimpi…
“TIDAK ADA lelaki yang seperti itu kepadaku” jawabku lantang seolah menentang takdir
“Dan TIDAK AKAN PERNAH ADA..” lirihku pelan

Aku ada disini hanya sebagai pelengkap hidup orang-orang yang kebetulan mengenalku dan bersamaku. Ada ataupun tidak, nggak pengaruh sama sekali.

Sampai….

Malam itu, Tuhan memberikan jawaban yang tak kusangka, DIA ada, lelaki itu ada… perihal yang aku tertawakan itu ada nyata..

Dia yang selalu berharap akan aku, dia yang selalu menyimpan namaku di hatinya…

No Way…..

Tuhan, entah di beberapa do’a aku pintakan maafku dan aku ucapkan syukurku

2 bulan berselang, aku merasa diatas awan… dunia memanjakan aku dengan caranya sendiri

Sampai ….

Saat ini, keraguan yang ada di hatiku muncul, tidak seharusnya aku mendapatkan kebahagiaan ini, naif rasanya berharap semua ini ada dihadapanku. Perlahan, aku menyadari, This is too much.. terlalu tinggi untukku…
Terlalu muluk aku berkhayal, sesuatu yang bukan pada tempatku, bukan milikku

He’s not supposed to be this kind to me, He’s not supposed to exist for me…

Mencoba mengembalikan raga dan hatiku seperti November lalu, dan apa yang sudah terjadi biarlah tersimpan rapi…

Story #12

Ternyata tidak menjadi siapa-siapa untuk orang lain lebih menenangkan hati, dicari hanya saat dibutuhkan, dianggap teman hanya saat memberi ...