Friday, January 31, 2020

#3


Lesson for today,
Allah memberikan segala sesuatu secara cukup, tidak kurang dan tidak akan lebih. Apa yang sudah menjadi hak nya, akan datang walaupun kadang manusia tidak bertahan lama menunggu.
----------------
Hari itu, kita hanya berjarak dua langkah, kau ada di belakangku. Aku berusaha menahan diri untuk tidak membalikkan badan menyapamu, aku penasaran, apakah Allah akan sedikit menggerakkan hatimu untuk ku, dan ternyata tidak. Kau berlalu begitu saja.
Damn… you were just two steps behind me, and you walked away..
Aku kecewa pada kenyataan, marah. Dan akhirnya letih sendiri, karena tidak ada apapun juga yang terjadi setelah itu.

Hari ini, kulihat kau disana, tak sengaja mata kita bertemu, tapi lalu kau acuh, sibuk dengan telfonmu. I sighed.. sudahlah.. ku berjalan ke arahmu, tanpa mengharap apapun.
Tiba-tiba, kau tutup telfonmu dan tersenyum ke arahku, kau diam disana menunggu aku datang. Kau ulurkan tangan menyalamiku… God.. trembling inside, ku sambut tanganmu, ku genggam erat tidak kulepas.. dan kau membiarkannya..
Senyum-mu ada disana buat aku, mata teduhmu melihatku, hanya padaku, sedikit percakapan untuk pengobat rindu… Tak sampai 10 menit, tapi aku merasa waktu berhenti saat itu.
Terima kasih, telah memberikan 10 menit mu untukku hari ini, sudah cukup memangkas galauku, cukup memberikan hembusan semangat untuk beberapa hari ke depan…
Thanks to you..
Thanks God

Tuesday, January 21, 2020

#2


“Sebenarnya selama ini aku selalu bertanya-tanya, kamu ada dimana, seperti apa kamu sekarang. Aku selalu menyempatkan lewat depan rumah orang-tuamu, sambil berharap tiba-tiba kamu muncul dan kita bertemu. Tapi itu tidak pernah terjadi. Sampai malam ini, admin menambahkan nomor telpon mu di WA grup ex sekolah kita, kamu nggak tau, rasanya hatiku berdebar sampai mau pecah. Dan akhirnya, muncul chat mu. Tidak tunggu lama, langsung kusapa dirimu… Dan Alhamdulillah, you still remember me…
“Aku tidak peduli yang lain, aku hanya perlu kamu, aku…. Bahagia” dan obrolan kita mengalir begitu saja.
Terlintas dalam benakku lagu Bryan Adams “When You Love Someone” aku jadikan status malam itu, dan kamu membacanya. Kuharap kau sadar, semua lirik di lagu itu adalah kamu, kamu dalam hatiku selama ini.
Dari status whatsApp-mu, tanpa bertanyapun aku tau kamu sudah bahagia, melihat dirimu saat ini, tersenyum, membuat aku …. Entahlah apa rasa ini.. aku bahagia melihatmu bahagia.
Mungkin perasaan dalam hati yang kupendam tak pernah akan terucap untukmu. Hanya berdoa agar kau tau dan menyimpannya rapi seperti yang selama ini aku lakukan.
Kau bahagia, aku bahagia.. walau tak bersama. Ini sudah cukup buat aku.

Story #12

Ternyata tidak menjadi siapa-siapa untuk orang lain lebih menenangkan hati, dicari hanya saat dibutuhkan, dianggap teman hanya saat memberi ...